Renungan Minggu Panggilan 21 April 2024
Saudari saudari yang terkasih. Di hari Doa Panggilan Sedunia ini kita bersama sama diajak untuk merenungkan. Kita itu sebenarnya pingin mempunyai pastur yang seperti apa. Maka kalau kita mengharapkan kira kira itulah akhir dari mana? Maka kembali sebenarnya kita itu diajak untuk merenungkan keluarga kita masing masing. Dimana keluarga itu menjadi tempat persemaian panggilan panggilan itu. Saya harap Tidak hanya meminta keluarga yang lain, tetapi masing masing keluarga mempersiapkan kalau mempunyai pastur yang kurang baik. Bagaimana sekarang ibu bapak sekalian mempersiapkan putra dan putrinya supaya nantinya bisa menjadi kebanggaan keluarga dan juga menjadi kebanggaan seluruh umat. Pastur yang cerdas, pastur yang bisa memahami, mengerti domba dombanya. Maka berarti juga kita diajak untuk merenungkan keluarga kita masing masing dimana tempat persemaian gembala yang baik itu.
Saudari saudari terkasih, maka bacaan Injil pada sore hari ini mengajak kita untuk merenungkan perkara gembala yang baik itu seperti apa. Yang pertama, Tuhan Yesus mengatakan Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik itu sebenarnya dipertentangkan dengan orang atau seorang upahan. Seorang upahan namanya juga hanya mencari upah, maka orang itu hanya berfikir tentang dirinya sendiri. Seorang upahan boleh dikatakan hanya memikirkan upahnya berapa jumlahnya, berapa uangnya, kapan diberikannya, dan seolah olah bahwa dia meminta haknya. Dan itulah seorang upahan. Maka di sini dikatakan ketika seorang upahan itu yang bukan gembala dan yang bukan pemilik dari domba domba itu. Ketika ada serigala datang. Bahwa seorang upahan itu tidak memikirkan keselamatan domba dombanya kembali, dia hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Maka dikatakan seorang upahan ketika ada serigala datang lari. Boleh dikatakan terbirit birit untuk boleh dikatakan menyelamatkan dirinya. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba domba itu.
Sedangkan Tuhan Yesus mengatakan Akulah gembala yang baik. Dia tidak pernah berpikir tentang dirinya sendiri, bahwa Dia selalu memikirkan bagaimana domba domba itu bisa makan, bisa minum sehat, bagaimana Dia mencoba untuk mengarahkan dan bagaimana ia berjibaku. Boleh dikatakan ketika ada serombongan atau serombongan serigala datang yang ingin boleh dikatakan mencabik cabik domba yang ingin memporak porandakan domba domba itu. Ia tampil dengan tangguh dan ia membela domba dombanya. Akulah gembala yang baik. Berbeda dengan seorang upahan yang kedua, bahwa gembala yang baik dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Gembala yang baik adalah rela untuk menyerahkan nyawa bagi domba dombanya. Dan Tuhan Yesus berbicara tentang Dirinya sendiri bagaimana Dia sungguh memikirkan keselamatan umat manusia sampai Dia merelakan dirinya tergantung pada kayu salib Bagaimana penebusan itu diwujudnyatakan? Bahwa Dia berani untuk menyerahkan jiwa dan raganya untuk domba dombaNya. Itulah gembala yang baik menurut versi dari Injil Yohanes Akulah gembala yang baik, gembala yang baik menurut versi. Boleh dikatakan Yohanes mampunyai kedekatan relasi antara gembala dan domba dombanya, antara Tuhan Yesus dan umatNya dan jemaatNya. Dia mengerti kehendak dan keinginan dari pada domba dombaNya. Ia mengerti bahwa ada domba dombanya yang memerlukan sesuatu. Demikian relasinya yang demikian kuat, maka kehadiran sang gembala itu selalu mengarah kepada bagaimana domba domba itu memperoleh keselamatan.
Saudari saudari yang terkasih. Kedekatan relasi itulah sebenarnya yang menjadi sumber sehingga juga domba domba mau mendengarkan firmanNya, mau merenungkan firmanNya, dan mengerti dengan apa yang dikehendaki oleh Allah dan diharapkan juga bisa menjadi pelaku firman itu. Karena kedekatan relasi inilah sebenarnya domba itu bisa menyadarkan jiwa dan raganya kepada Sang Gembala yang baik. Saudari Soren terkasih. Di sini juga dia mengatakan, di samping domba domba ini masih ada domba domba yang lain di luar kandang. Pada waktu itu semuanya Tuhan Yesus itu mengarahkan. Boleh dikatakan karya karyanya hanya untuk orang orang Israel, hanya untuk orang orang Yahudi. Tapi karena banyak orang yang menolak, maka kiranya beralih bahwa ada domba domba yang lain dan domba domba yang lain boleh dikatakan adalah non Yahudi atau non Israel. Dan non Yahudi itu adalah kita masing masing yang sore hari ini berkumpul merayakan Ekaristi. Maka ketika kita melihat yaitu di pelataran Vatikan sana, banyak orang itu berkumpul di sana. Banyak orang dari berbagai mancanegara berkumpul dan satu sama lain tidak perlu adanya pertentangan dan sebenarnya di sana berada dalam satu gembala. Itulah yang disabdakan Tuhan Yesus. Ada domba yang lain yang di luar dari kandang ini dan domba yang lain itu juga harus Ku gembalakan. Dan mereka mendengarkan suaraku. Kita berharap bahwa kita yang berkumpul di tempat ini mendengarkan firmanNya, merenungkan firmanNya dan menjadi pelaku firmanNya. Itu yang kita doakan yang kita harap harapkan muncul dari domba domba yang lain.
Menyerahkan diri bukan karena dia kalah, menyerahkan diri, menyerahkan nyawanya bukan karena dia takut, tetapi sebenarnya bagaimana dia berelasi dengan Allah Bapa di surga. Ketika dia merenungkan relasinya dengan Allah Bapa di surga, maka Dia sungguh bisa menangkap. Inilah yang dikehendaki oleh Allah Bapa agar domba domba itu memperoleh keselamatan. Ia menyerahkan Dirinya karena kehendak bebasnya, dan ia menyerahkan diri karena keinginan yang demikian menggebu agar setiap orang agar domba dombanya memperoleh kebahagiaan Kembali lagi, bukan karena kalah karena relasinya dengan Bapa yang demikian dekat dan itulah yang dikehendaki oleh Allah, Maka Dia mengatakan Aku bebas untuk menyerahkan, tetapi juga aku mempunyai kuasa untuk mengambilnya kembali Dan memang benar, setelah dia dibangkitkan dari alam maut, maka ia memperoleh kehidupan dan duduk di samping kanan Allah Bapa.
Maka apa yang bisa kita petik kembali Gembala yang baik seperti inilah sebenarnya yang ibu bapak sekalian harap harapkan dan damba dambakan. Maka kiranya yang menjadi tugas kita bersama bagaimana kita mempersiapkan persemaian persemaian sehingga muncul gembala gembala yang baik yang kita nanti yang kita damba dambakan bersama. Disamping itu mari kita juga mendoakan para gembala yang ada ini, agar gembala yang ada ini tidak hanya berfikir tentang dirinya sendiri. Tidak hanya berpikir tentang kenyang perut, tetapi mari kita doakan agar mereka juga menjadi gembala yang baik. Karena gembala yang saat ini adalah orang orang yang boleh dikatakan kurang pantas menjadi seorang gembala Tetapi karena doa ibu sekalian, saudari saudara sekalian dijadikan pantas dan dijadikan tangan kanan Allah untuk menjadi mitra Allah, teman kerja Allah menjadi gembala yang baik.
Mari kita bersama sama berdoa bagi para gembala yang ada. Berdoa bagi keluarga keluarga yang mempersiapkan diri, tempat persemaian gembala gembala yang baik. Mari kita memohon pada Tuhan agar Tuhan mencurahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga gembala gembala yang baik itu muncul dari keluarga kita masing masing dan menjadi pelayan pelayanan pelayan pelayanan yang tangguh. Tuhan memberkati.